Etika Duduk dan Berjalan
TUGAS
ETIKA PROFESI
ETIKA
DUDUK DAN BERJALAN
![]() |
Nama
Kelompok 2:
Sulistyaningsih (15230001)
Adam Solekhan Anjasmara (15230005)
PROGRAM
STUDI S-1 SISTEM INFROMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
Dalam tugas ini kami akan membahas
tentang “Etika Duduk dan Berjalan”. Tugas ini disusun untuk menambah
pengetahuan kepada kami serta gambaran tentang tata cara duduk dan berjalan
dengan baik .
Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat kemampuan dan pengetahuan kami masih
sangat terbatas. Untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk membangun agar
kedepannya kami menyusun tugas ini dengan lebih baik.
Yogyakarta, Mei 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN SAMPUL
i
KATAPENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I ETIKA DUDUK
A. Pengertian
1
B. Tata Cara Duduk
yang Baik
2
C. Tata Cara Duduk saat Makan
4
BAB ETIKA BERJALAN
A. Pengertian
7
B. Cara
Berjalan Baik dan Benar
8
DAFTAR PUSTAKA
10
BAB
I
ETIKA DUDUK
A.
Pengertian
Duduk
adalah meletakkan tubuh atau terletak tubuhnya dengan bertumpu pada pantat.
Tulang punggung merupakan bagian dari tubuh yang memiliki peranan sangat besar
dalam menjaga kestabilan tubuh kita. Tidak dapat dipungkiri, bahwa
sebagian besar aktivitas sehari-hari
dapat dilakukan dalam posisi duduk, sehingga sangatlah penting untuk mengetahui
posisi tubuh saat duduk yang benar untuk
menjaga kesehatan tulang punggung kita.
Sikap
duduk Anda mempengaruhi penilaian orang lain terhadap diri Anda, dan juga
berpengaruh pada kesehatan diri sendiri.
Bagaimana cara duduk yang
baik?
Duduklah
tegak dan tidak merosot di kursi, dalam posisi miring atau segaris dengan kedua
kaki merapat. Kalau anda mengenakan rok mini atau dengan belahan di tengah atau
samping, cara ini menutupi kaki Anda.
Letakkan tas dimana?
Saat
duduk, letakkan tas Anda di samping kiri kursi atau di belakang sandaran kursi.
Tamu anda duduk di sebelah
mana?
1. Bila
Anda menerima tamu, persilahkan tamu Anda duduk disebelah kanan Anda. Ini
artinya Anda menghormatinya.
2. Duduklah
sejajar dengan tamu. Ini menunjukkan bahwa Anda tidak menganggap rendah tamu
Anda.
3. Duduk
mengangkat atau menumpang kaki tidak dilarang. Tapi, jangan sampai kaki atau
alas sepatunya terlihat, karena terkesan tidak sopan.
4. Berdirilah
bila berjabat tangan dan bila ada seseorang wanita yang masuk ke ruangan kerja
atau berjalan menghampiri
5. Duduklah
dengan sikap tegak, rentang paha tidak melebihi pinggul.
B.
Tata
Cara Duduk yang Baik
1. Badan
tegak tapi santai

Gambar 1.0
2. Kaki
dibawah tapi rapat

Gambar 1.1
3. Tidak
naik ke atas meja seperi jongkok/ bersila

Gambar 1.2
4. Tidak
menggoyang-goyangkan kaki

Gambar 1.3
5. Kaki
tidak terbuka apalagi wanita

Gambar 1.4
6.
Tidak tumpang kaki

Gambar 1.5
7. Tidak menyenderkan tangan diatas kursi

Gambar 1.6
C.
Tata
Cara Duduk saat Makan
Sebaiknya bagi orang yang
hendak makan memilih cara duduk yang baik dan menyenangkan, Jangan terlentang,
jangan makan dan minum sambil berdiri.
Cara duduk yang baik antara
lain:
1. Sebelum
dan sesudah duduk di kursi, hindari menyeret kursi. Angkat kursi sedikit
sebelum kita duduk, agar tidak menimbulkan suara.
2. Kursi
jangan terlalu dekat dengan meja makan
3. Tangan
jangan dilipat diatas meja, tetapi letakkan di pangkuan
4. Posisi
badan tegap dan tegak
5. Duduk
lurus tapi santai

6. Kaki
jangan menyilang/ dilipat atau dijulurkan kedepan
7. Tidak
angkat kaki

8. Ketika
duduk, jangan melirik-lirik ke kiri dan ke kanan
9. Saat
duduk jangan memainkan peralatan makan yang ada

BAB
II
ETIKA BERJALAN
A.
Pengertian
Banyak
orang menganggap, bahwa soal berjalan adalah remeh. Tetapi apabila kita
perhatikan benar-benar, ternyata masih banyak di antara bangsa kita yang
belum memahami benar tentang bagaimana sikap yang sebaik-baiknya kita harus
berjalan. Yang dimaksud berjalan disini ialah berjalan di jalan umum, di mana
selain kita sendiri, banyak pula orang lain yang berjalan di situ.
Tiap-tiap
bangsa mempunyai gaya sendiri-sendiri. Misalnya orang Amerika dan Eropa, pada
umumnya selalu bergegas-gegas, seolah-olah ada sesuatu yang mereka
kejar.Kebiasaan ini terpengaruh oleh kehidupan mereka yang segala sesuatunya
serba otomatis,
dengan demikian maka tindakan-tindakannya pun serba cepat pula.Memang harus
diakui bahwa keadaan dapat mempengaruhi kebiasaan. Di negara-negara Arab
datarannya kebanyakan terdiri dari padang pasir yang luas, sehingga untuk
mengarunginya dari suatu tempat ke tempat yang lain memerlukan kesabaran dan
ketabahan yang luar biasa.
Kebanyakan
bangsa Arab berjalan lambat-lambat asal sampai di tempat tujuan dan
selamat.Dari kedua keadaan yang diuraikan di atas, dapat diperoleh perbedaan
yang menyolok.Yang satu ingin cepat, sedang lainnya terbiasa dengan
lambat-lambat.Sedangkan keadaan di negara kita, khususnya di pulau Jawa boleh
dikatakan berada di tengah-tengah.Maka keadaan ini pun mempengaruhi kehidupan
kita sehari-hari. Sehingga gaya kita berjalanpun menjadi sedang, tidak cepat
dan tidak pula lambat.
Bangsa
kita sudah banyak dikenal oleh bangsa-bangsa lain sebagai bangsa yang halus,
ramah-tamah dan memiliki sopan-santun yang tinggi.Memang, bagi bangsa kita,
sopan-santun ini masih membudaya dalam kehidupan masyarakatnya.Sopan-santun
masih tumbuh dengan subur dan dipelihara baik-baik, sehingga pada soal-soal
yang kecil-kecil sekalipun tidak lepas dari penilaian kesopanan. Demikian pula martabat seseorang
berkaitan erat dengan adabnya. Jelasnya,
orang baru dapat baik, apabila penilaian terhadap segi adab dan kesopanannya
telah sempurna.
B.
Cara
Berjalan Baik dan Benar
1. Tidak
membusungkan dada sehingga terlihat angkuh

2. Waktu
berjalan, hendaknya sikap badan lurus dengan tegap, jangan membungkuk, jangan
melangkah besar-besar, atau sebaliknya.

3. Upayakan
kedua kaki Anda menapak ke tanah dengan mantap. Jangan menyeret langkah Anda
atau berjingkat-jingkat. Orang akan bertanya-tanya, ada apa dengan anda?
4. Tidak
menendang barang saat berjalan
5. jangan
berjalan sambil mengobrol, dan jangan pula sambal melongo kekanan dan kiri,
atau selalu menunduk kebawah. Sebaiknya, arahkan Pandangan mata kedepan dengan
tenang.
6. Tidak jalan bergerombol
7. Kain celana atau rok tidak menyapu
lantai ketika berjalan
8. Jangan makan atau minum
ketika sedang berjalan
9. Tidak berjalan mendahului orang tua
10. Tidak berjalan sambil tolak pinggang
DAFTAR
PUSTAKA
http://tempatcatatan.blogspot.co.id/2009/08/sikap-duduk.html,
diakses pada 06:00 , 4 mei 2018
diakses pada 06:00 , 4 mei 2018
http://antoncharlianetika.blogspot.co.id/2014/01/etika-makan.html
diakses 4 mei 2018, diakses pada 06:00 , 4 mei
2018
http://haryvyradoank.blogspot.co.id/2008/05/7-etika-berjalan.html,
diakses pada 06:00 , 4 mei 2018
http://newblogroby.blogspot.co.id/2016/11/tata-cara-duduk-berdiri-dan-berjalan.html,
diakses pada 06:00 , 4 mei 2018
Comments
Post a Comment